TERBANG DENGAN SAYAP FAJAR ? .... DIA SELALU ADA BAGI KITA...

Search This Blog

Saturday, September 27, 2014

Pelayanan

Melayani adalah memposisikan diri lebih rendah dari orang lain sembari melakukan upaya pertolongan kepada mereka sehingga mereka mendapatkan kelimpahan hidup yang mereka butuhkan.

Sama seperti Dia yang rela memberikan seluruh hidupnya bagi kita.

Jika itu terjadi mereka akan bersyukur dan memuliakan DIA karena kasih setia dan perbuatan ajaib yang telah DIA lakukan kepada mereka.

Buluh yang Ditiup Angin

Buluh yang ditiup angin itu berkata " Rendahkanlah dirimu di bawah tangan kuasa Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan pada waktunya".

Penyamun di Bait Suci

Penyamun itu sungguh nyata. Dengan tidak dikehendaki Bapa, mereka lalu-lalang di Bait Allah. Mari kita ijinkan Dia mengusirnya, supaya Bait Suci-Nya kembali menjadi rumah doa. Dan Baik Suci-Nya itu adalah kita.

Pengertian Baru tentang Karakter

Karakter berasal dari kata "karak' dan akhiran "ter" he he he

Perilaku yang diulang-ulang sehingga mengeras (seperti nasi yang mengeras menjadi karak) dan sukar untuk diubah....itulah karakter....

Karakter Rajawali

Berikut ini karakter dari burung rajawali yang saya perhatikan ...

Pandangannya tajam kepada sasaran,
Sayapnya yang kuat sehingga jangkauan terbangnya luas,
Cakar yang kuat untuk menangkap dan melepaskan,

Rajawali memotong kukunya yang sudah melengkung dan tidak efektif,
Angin badai dijadikannya kesempatan terbang ke tingkat yang lebih tinggi.

Dia memporak-porandakan sarang kenyamanan anak-anaknya agar segera belajar untuk terbang.
Dia melepaskan anaknya terjun bebas dan menangkapnya lagi pada saat latihan terbang,

Karakter yang hebat burung ini menjadi inspirasi bagi kehidupan manusia.

Anda menemukan karakter lain rajawali ini?

Post kan komentar Anda.

Saturday, January 11, 2014

Jangan ada Lagi Even Penghakiman

Begitu mudahnya kita menghakimi teman kita, kawan kita, bahkan Hamba Tuhan kita. Saat Hamba Tuhan berkhotbah, dan khotbahnya terasa kurang tepat atau kurang bagus penyampaiannya, dengan sekejap dalam hati kita mulai tumbuh tunas penghakiman.

Meskipun Yesus telah memperingatkan kepada kita tentang " melihat selumbar di mata saudaramu"... tetap saja tunas penghakiman itu mudah tumbuh dengan leluasa bak jamur di musim hujan. Mengapa????.....

Karena dosa keturunan; akibat Adam dan Hawa makan buah "pengetahuan yang baik dan buruk" menjadikan mereka hakim-hakim kecil bagi sesama mereka. Wah.....bagaimana kita bisa melepaskan diri dari kutuk ini ?....

Yesus berkata ": Akulah pokok anggur dan kamulah carangnya. Tinggallah di dalam Aku, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa".... bahkan terhadap kutuk penghakiman ini.

Paulus menulis dalam Roma 2 demikian :

(1) Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

Jangan lagi ada even penghakiman, dan ketika "tunas penghakiman" itu tumbuh dalam hati kita, mari kita datang kepada Pokok Anggur Kita, kita serahkan even penghakiman itu kepada DIA, karena hanya DIA yang berhak menghakimi orang menurut perbuatannya. Dan yang paling indah bagian kita adalah DIA, DIA tetap bersama dengan kita. 

Amin.